TELAGA/SUMUR TEMPAT NABI "YUSUF AS" DIBUANG

INILAH TELAGA/SUMUR TEMPAT NABI "YUSUF AS" DIBUANG

Pernah lihat Video ini?
Dan seberapa banyak comentar untuk Video ini?

"SUBHAN'ALLAH".

Inilah telaga Dimana Nabi Yusuf as dibuang.

Cerita nabi yusuf dibuang ke sumur/telaga!!!

Cerita Nabi Yusuf as, suatu hari saudara-saudara Nabi Yusuf as yang memberi dan dengki kepadanya berkumpul dan bermusyawarah untuk mengemukakan perasaan mereka masing-masing atas perlakuan Ayah mereka yang mereka anggap tidak adil kepada anak-anaknya.

Dalam musyawarah ini banyumin tidak diikut sertakan karena ia adalah adik kandung Nabi Yusuf as, mereka memutuskan agar Nabi Yusuf as dibuang saja.

Terjadilah dialog antara mereka dengan ayahnya dengan penuh kelembutan namun dendam yang tersembunyi di hati. Dalam hal ini diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“mereka berkata : “wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya.
Biarlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar ia (dapat) bersenang-sendang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya”
“berkata Ya’qub : “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya”
“Mereka berkata : “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-raong yang merugi” (Qs 12 : 11 – 14)

Mereka membujuk ayahnya agar mengizinkan Nabi Yusuf as pergi dengan mereka.
Akhirnya mereka berhasil meyakinkan ayahnya yang sangat khawatir kalau-kalau Nabi Yusuf as dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal? Kami sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya? Sungguh kami akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa itu.
Kami jamin bahwa tidak ada seekor serigala pun akan memakannya. Karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Mereka pun berhasil mengajak Nabi Yusuf as pada hari berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh belum pernah mereka tempuh. Mereka mencari sumur yang disitu sering dilewati oleh para kafilah dan mereka berencana untuk memasukkan Nabi Yusuf as ke dalam sumur itu.

Allah Yang Maha Mengetahui mengilhamkan kepada Nabi Yusuf as bahwa ia akan selamat, maka tidak perlu takut. Allah yang maha kuasa menjamin bahwa Nabi Yusuf as akan bertemu dengan mereka pada suatu hari dan akan memberi tahu mereka apa yang mereka lakukan kepadanya.
Nabi Yusuf as sempat melakukan perlawanan kepada mereka, namun mereka memukulinya dan mereka memeritahkannya untuk melepas bajunya, lalu mereka menceburkannya ke dalam telah dalam keadaan telanjang.

Kemudian Allah Yang Maha Kuasa mewahyukan kepadanya bahwa ia akan selamat dan karean itu ia tidak perlu takut. Di dalam telah itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf as tidak terkena hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di sumur itu, kemudian ia bergantungan dengan batu.
Kemudian saudara-saudara yang benci kepada Nabi Yusuf itu menyembelih hewan sejenis kambing atau rusa, lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Nabi Yusuf as. Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Nabi Yusuf as. Mereka malah membawa apakain sebagaimana biasanya (masih utuh) dan hanya berlumuran darah. Peristiwa ini terjadi di malam yang gelap. Sementara itu, si ayah duduk di rumahnya lalu anak-anaknya masuk menemuinya di tengah malam di mana kegelapan malam menyembunuikan kegelapan dan kegelapan kebohongan yang siap ditampakkan. Nabi Ya’qub bertanya : “Mengapa kalian menangis? Apakah terjadi sesuatu pada kambing?Mereka berkata sambil meningkatkan tangisnya, seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis”
“Mereka berkata : “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar” (Qs 12 : 17 – 18)
Nabi Ya’qub as memegang pakaian anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang terdapat dalam kamar. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namu ia melihat bahwa pakaian itu masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang makan Nabi Yusuf as?
Apakah ia memakan dari dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya? Seandainya Nabi Yusuf as mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, semestinya pakaian tersebut akan robek. Seandainya ia telah melepas bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka bagimana pakaian tersebut dilumiri dengan darah sementara saat itu tidak menggunakan pakaian?
Berdasarkan bukti-bukti itu, Nabi Ya’qub as mengetahui bahwa mereka berbohong. Nabi Yusuf as tidak dimakan oleh serigala. Nabi ya’qub mengetahui bahwa anak-anaknya berbohong, ia mengungkapkan hal itu dalam perkatannya yang tersebut dalam Al Qur an :
“Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya’qub berkata “sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesbaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan” (Qs 12 ; 18)

Demikianlah perilaku Nabi Ya’qub dengan bijaksananya. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon pertolongan kepada Allah SWT atas apa yang mereka lakukan terhadap putra kesayangannya.
Cerita Nabi Yusuf as ditemukan di sumur
Kemudian, ada kafilah yang sedang berjalan menuju Mesir, yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup jauh sehingga dinamakan Sayyarah. Semua kafilah itu menuju sumur, mereka berhenti untuk menambah air. Mereka menghulurkan timba ke sumur. Lalu Nabi Yusuf as bergelantung pada timba tersebut. Orang yang mengulur timba mengira bahwa timbanya telah penuh dengan air. Namun setelah dilihat, kafilah itu terkejut sambil berkata “Hai, alanglah gembiranya kita, mendapat seorang anak yang tampan”
Pada saat itu aturannya adalah bahwa siapa yang menemukan sesuatu yang hilang, maka ia yang akan menjadi pemiliknya. Awalnya orang yang menemukannya sangat senang, namun ia berfikir mengenai tanggung jawab yang harus ditanggungnya, lalu muncullah rasa khawatir dalam dirinya. Kemudian untuk menghindari hal yang mengkhawatirkan tersebut ia berencana untuk menjualnya ketika tiba di mesir.

Demikianlah Allah menyelamatkan Nabi Yusuf as.

Komentar